Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

Material Timbun 1 Km Jalur Sungai Bahau, Tim Darurat Malinau Kaltara Masih Berjibaku Buka Akses

Material Timbun 1 Km Jalur Sungai Bahau, Tim Darurat Malinau Kaltara Masih Berjibaku Buka Akses

Malinau Kota- Material longsoran berupa batu, pepohonan, dan tanah dari area seluas 1 hektare menutupi sekitar 1 kilometer alur Sungai Bahau, mengubah kontur sungai dan membentuk jeram baru yang berbahaya. Longsor besar yang terjadi di Jeram Baru 2, Kecamatan Bahau Hulu dan Pujungan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), sejak 26 Juni 2025 lalu ternyata memiliki dampak lebih luas dari yang diperkirakan.

Bencana ini mengancam akses transportasi warga dari 15 desa di dua kecamatan yang mengandalkan sungai sebagai jalur utama menuju Tanjung Selor untuk kebutuhan logistik. Pemerintah Kabupaten Malinau bersama Tim Tanggap Darurat kini masih berjuang membuka akses yang terhambat material longsor.

Dampak Luas Longsor Akses Transportasi Terputus, Harga Barang Berpotensi Naik

Bupati Malinau, Wempi W Mawa, mengonfirmasi bahwa longsor ini telah mengubah alur sungai yang sebelumnya landai menjadi jeram terjal penuh batu besar dan kayu tumbang.

Sungai Bahau merupakan jalur vital bagi warga yang menggunakan longboat (perahu panjang bermesin) untuk mengangkut bahan pokok seperti beras, minyak, dan kebutuhan sehari-hari. Dengan terhambatnya akses, dikhawatirkan terjadi kenaikan harga barang di wilayah perbatasan RI-Malaysia tersebut.

“Harga-harga barang berpotensi naik di perbatasan. Sementara ini, kami akan mendirikan pos di lokasi untuk penanganan lanjutan,” tambah Wempi.

Material Timbun 1 Km Jalur Sungai Bahau, Tim Darurat Malinau Kaltara Masih Berjibaku Buka Akses
Material Timbun 1 Km Jalur Sungai Bahau, Tim Darurat Malinau Kaltara Masih Berjibaku Buka Akses

Baca Juga: HWDI Suarakan Aspirasi Penyandang Disabilitas dalam RPJMD Malinau 2025–2029

Tim Tanggap Darurat Malinau telah melakukan evakuasi material longsor, termasuk menyingkirkan kayu-kayu besar yang menghalangi alur sungai. Namun, hingga saat ini, akses masih sangat terbatas.

  • Hanya longboat dengan mesin maksimal 5 PK yang dapat melintas.

  • Muatan dibatasi maksimal 1,5 ton untuk menghindari risiko kecelakaan.

Pemerintah setempat juga telah mendirikan posko darurat untuk memantau perkembangan dan memastikan distribusi logistik tetap berjalan. Namun, tantangan terbesar adalah membersihkan material batu besar yang membutuhkan alat berat dan waktu lebih lama.

Jeram Baru 2 Ancaman Jangka Panjang bagi Transportasi Sungai

Lokasi yang kini disebut Giram (Jeram) Baru 2 sebelumnya merupakan alur sungai yang relatif aman untuk dilintasi perahu. Namun, pasca-longsor, terbentuk jeram dengan arus deras dan batu-batu besar yang membahayakan navigasi.

Warga setempat khawatir, jika tidak segera ditangani, jeram ini akan menjadi titik rawan kecelakaan transportasi sungai, terutama saat musim hujan dengan debit air tinggi.

Pemerintah Malinau berencana melakukan:

  1. Pembersihan total material longsor dengan bantuan alat berat.

  2. Rekayasa ulang alur sungai untuk meminimalisir jeram berbahaya.

  3. Koordinasi dengan pemerintah pusat untuk bantuan logistik dan pendanaan.

Longsor di Jeram Baru 2, Malinau, bukan hanya bencana alam biasa, melainkan krisis transportasi dan ekonomi bagi warga perbatasan.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *