Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

Sekolah Daya Tampung Besar di Malinau, SPMB Butuh Pengawasan Ketat

Sekolah Daya Tampung Besar di Malinau, SPMB Butuh Pengawasan Ketat

Malinau Kota- Sekolah Daya Tampung Besar di Malinau Kaltara Riskan Penyalahgunaan, Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Malinau, Kalimantan Utara, selalu diwarnai dengan fenomena yang sama konsentrasi calon siswa yang tidak merata. Sebagian besar peminat hanya berfokus pada beberapa sekolah tertentu, sementara sekolah lain sepi pendaftar. Kondisi ini tidak hanya menciptakan kesenjangan dalam sistem pendidikan, tetapi juga berpotensi memicu penyalahgunaan dalam proses seleksi.

Konsentrasi Peminat di Sekolah Tertentu

Pada tahun 2025, tercatat lima sekolah menengah pertama (SMP) di Malinau memiliki daya tampung yang cukup besar. Di antaranya:

  • SMPN 1 Malinau Kota (256 kuota)

  • SMPN 1 Malinau Utara (160 siswa)

  • SMPN 2 Malinau Kota (144 siswa)

  • SMPN 1 Malinau Selatan (128 siswa)

Namun, minat calon siswa justru terkonsentrasi pada sekolah-sekolah dengan kapasitas lebih dari tiga rombongan belajar (rombel). Akibatnya, muncul pelabelan “sekolah favorit” yang semakin memperparah ketimpangan.

Ketua Komisi 1 DPRD Malinau, Dolvina, mengungkapkan bahwa kondisi ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, sekolah, dan masyarakat.

“Semakin besar daya tampung sekolah, semakin besar juga potensi penyalahgunaannya. Sebenarnya tidak ada istilah sekolah favorit. Hanya karena kondisinya demikian, sehingga ada potensi kerawanan di sana,” jelas Dolvina.

Sekolah Besar Tertekan, Sekolah Kecil Terancam Tutup

Fenomena ini bukanlah hal baru di Malinau. Setiap tahun, sekolah dengan daya tampung besar menerima tekanan tinggi karena membludaknya pendaftar. Sementara itu, sekolah dengan peminat sedikit justru berisiko kekurangan siswa meskipun memiliki kualitas pendidikan yang baik.

“Sebenarnya tidak ada istilah sekolah favorit atau nonfavorit. Banyak sekolah yang dari segi kapasitas tidak besar, tapi justru lebih bagus, gurunya bagus-bagus, fasilitasnya juga bagus,” tambah Dolvina.

Sekolah Daya Tampung Besar di Malinau, SPMB Butuh Pengawasan Ketat
Sekolah Daya Tampung Besar di Malinau, SPMB Butuh Pengawasan Ketat

Baca Juga: Jalur Domisili dan Prestasi Paling Banyak Diminati SPMB Malinau, Proses Penerimaan Wajib Transparan

Hal ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat tentang “sekolah favorit” lebih didasarkan pada popularitas dan daya tampung, bukan pada kualitas pendidikan yang sebenarnya.

Peran Dinas Pendidikan dalam Meratakan Distribusi Siswa

Agar masalah ini tidak terus berulang, Dinas Pendidikan Malinau perlu mengambil langkah strategis, antara lain:

  1. Sosialisasi Sekolah-Sekolah “Nonfavorit” – Masyarakat perlu diedukasi bahwa banyak sekolah dengan fasilitas dan tenaga pengajar berkualitas meskipun tidak masuk kategori besar.

  2. Pemerataan Kegiatan Pendidikan – Program-program unggulan seperti olimpiade, ekstrakurikuler, dan pelatihan guru harus didistribusikan secara merata, tidak hanya terpusat di sekolah tertentu.

  3. Peningkatan Kualitas Seluruh Sekolah <span style=”vertical-align: inherit;”> – Pemerintah daerah harus mendorong peningkatan sarana-prasarana dan kompetensi guru di semua sekolah agar tidak ada pandangan yang mencolok.

Pengawasan Ketat dalam SPMB untuk Cegah Penyalahgunaan

Selain upaya pemerataan, pengawasan dalam proses Penerimaan Murid Baru (SPMB) juga harus diperketat. Martinus, salah seorang wali murid, tekanan pentingnya peran pengawas sekolah yang proaktif.

“Menurut saya, yang perlu diperkuat adalah pengawasan di sekolah setiap penerimaan. Jangan sampai masalah itu terus berulang setiap tahun,”<span style=”vertical-align: inherit;”>  ujarnya.

Mekanisme SPMB harus dirancang dengan aturan yang jelas dan transparan untuk mencegah praktik kondisi seperti jual beli kursi atau nepotisme. Jika tidak, ketimpangan dan potensi akan terus terjadi.

Masalah konsentrasi siswa di sekolah tertentu di Malinau bukan hanya masalah teknis, tetapi juga terkait persepsi dan sistem yang belum merata. Diperlukan kerja sama antara Dinas Pendidikan, sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan sistem penerimaan murid baru yang adil dan transparan.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *